Jumat, 02 Desember 2011

Penyebab Runtuhnya Jembatan Mahakam II di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang Terjadi Karena Dua Hal

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan hasil kesimpulan sementara penyebab runtuhnya Jembatan Mahakam II di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang terjadi karena dua hal.

Pertama, lepasnya kabel penghubung antara kabel vertikal dengan kabel penggantung utama. “Kabel penghubung semuanya lepas. Inilah titik lemahnya karena kabel utama yang berfungsi menahan beban tidak ada yang putus dan kabel vertikal juga tidak ada yang lepas,” kata Djoko kepada Komisi V DPR, di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2011.

Penyebab kedua adalah adanya gaya tiba-tiba yang memberikan muatan kabel melebihi kapasitas 200 ton. Djoko mengatakan daya muatan jalan untuk 1 satu kali lintasan bisa menampung beban hingga hingga 40 ton. Kapasitas penggantung 200 ton dan kapasitas kabelnya mampu menahan beban 240 ton.

“Dalam kehidupan sehari-hari, beban tidak akan mungkin melebihi kapasitas itu. Kalau ternyata terputus, berarti ada kemungkinan lagi, yaitu penggantung tidak mampu menahan 200 ton itu atau ada gaya mendadak yang menimbulkan gaya besar dari yang diizinkan,”katanya.

Saat ini tim teknis gabungan sedang berada di lapangan untuk melihat titik lemah jembatan dan memastikan jembatan tidak akan runtuh selama proses evakuasi korban dilakukan.

Djoko menambahkan, pada jembatan sepanjang 710 meter itu, bagian yang paling kokoh terdapat pada bagian tengah jembatan.

Dua hari setelah peristiwa runtuhnya Jembatan Mahakam II, tim dari Kementerian PU sempat melihat kondisi jembatan. Dari hasil pemeriksaan, seluruh komponen material bangunan jembatan sesuai dengan standar.

Hanya saja, jembatan kurang terawat dengan baik. “Jembatan ini sudah berjalan 10 tahun. Kalau dilihat dari kesimpulan sementara di lapangan, material jembatan semuanya sudah sesuai standar, tapi kurang terawat," katanya.

ROSALINA/Tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...