General Manager PT Erafone Artha Retailindo, Jong Woon Kim, mengatakan bahwa penjualan tablet Samsung melalui pihaknya memang sangat mendominasi bahkan meninggalkan iPad milik Apple.
“Penjualan tablet di Erafone 60 persennya adalah Samsung, dan 20 hingga 30 persennya iPad,” ujar Jong, ketika ditemui dalam peresmian BlackBerry Lifestyle Store di Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Februari 2012.
Menurut Kim, selain pertimbangan harga, terdapat beberapa alasan tablet Samsung meraih posisi pemimpin pasar.
Yang pertama adalah ukuran layar yang beragam. Tidak seperti iPad, Samsung Galaxy Tab memiliki ukuran layar mulai dari 7 hingga 10 inci.
Menurut Kim, selain pertimbangan harga, terdapat beberapa alasan tablet Samsung meraih posisi pemimpin pasar.
Yang pertama adalah ukuran layar yang beragam. Tidak seperti iPad, Samsung Galaxy Tab memiliki ukuran layar mulai dari 7 hingga 10 inci.
"Untuk orang Asia yang bertangan kecil, paling cocok adalah yang berlayar 7 inci," ujarnya. Buktinya, ujarnya menambahkan, ukuran layar inilah yang paling laku dijual melalui Eraphone.
Alasan berikutnya adalah tidak seperti Apple, Samsung selalu mendahulukan pasar Indonesia.
“Di Indonesia, produk Apple masuk selalu lebih lambat dan antusiasme pasar sudah menurun. Sebaliknya Samsung selalu mendahulukan Indonesia," ujarnya.
Alasan berikutnya adalah tidak seperti Apple, Samsung selalu mendahulukan pasar Indonesia.
“Di Indonesia, produk Apple masuk selalu lebih lambat dan antusiasme pasar sudah menurun. Sebaliknya Samsung selalu mendahulukan Indonesia," ujarnya.
Ini terjadi karena Indonesia termasuk pasar lapis ketiga bagi Apple, setelah Amerika, Eropa, Cina, dan beberapa wilayah lainnya.
Kim mengatakan pasar tablet di Indonesia saat ini memang masih dikuasai oleh produk high end seperti iPad dan Galaxy Tab, sementara tablet murah masih belum begitu diterima pasar.
Kim mengatakan pasar tablet di Indonesia saat ini memang masih dikuasai oleh produk high end seperti iPad dan Galaxy Tab, sementara tablet murah masih belum begitu diterima pasar.
"Untuk teknologi baru memang biasanya begitu, awalnya adalah produk high-end terlebih dulu yang diterima pasar," ujarnya.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus